Monday, May 28, 2012

Urutan prioritas

Yang penting itu anak“
„Anak itu no. 1”
Sering kan kita denger hal2 diatas? Pastinya yg ngomong hal2 di atas itu orang-orang yg sudah berkeluarga & punya anak.

Kenapa juga anak mesti jadi no. 1 ya dalam hidup kita?

Sebagai seorang ibu, gw jg sering melakukan hal yg sama, yaitu menempatkan anak gw sebagai prioritas utama dalam hidup gw. La iyalah....perjuangan idup dan mati kan ngelahirin Deaku sayang nan lucu n imut tapi rada belagu hehehehe

Setelah punya anak, gw bener2 mengekang segala macem keinginan gw yg ga ada hubungannya dengan anak gw. Ya soal duit lah, soal waktu utk bersenang2 or pergi2an lah. Semuanya buat anak.

Gw pernah menghadiri sebuah seminar tentang keluarga. Salah satu materi yang disampaikan adalah ttg urutan prioritas dalam keluarga. Ya sebenernya sih, semuanya harus sejalan & berimbang. Tapi, kalau kita sampai pada suatu situasi & kondisi dimana kita harus memilih, urutannya should be like this (urutan ke-4 dst gw kira2 doang...):
  1. TUHAN
  2. Spouse
  3. Anak2
  4. Orang tua & kerabat
  5. Pekerjaan, pelayanan, de el el......

Sesudah mengutamakan TUHAN tentunya, yg harus kita jadikan prioritas utama adalah pasangan kita. Tapi kayaknya banyak yg uda ga menyadari hal ini dan lbh mengutamakan anak. Padahal pasangan kita adalah teman & sahabat kita sampai akhir nanti.
Gw jd teringat sama sebuah ilustrasi yg gw baca di email. Ceritanya kurang lebih kayak gini (lg berusaha inget2 nehhh):
Seorang wanita diminta oleh mentornya utk menuliskan nama2 orang2 yg dia kenal dgn baik. Kemudian wanita ini disuruh mulai menghapus nama2 org yg tidak terlalu penting buat dia. Si wanita mulai menghapus nama teman2nya, sahabat2nya, keluarganya,……singkat cerita ketika tinggal 2 nama (suami & anaknya) sang mentor menyuruh wanita itu utk menghapus lagi salah satu dari nama tsb (Gileee bagai makan buah simalakama kan?) keputusan yg sulit.
Akhirnya dengan airmata berlinang, si wanita menghapus nama anaknya, dan menyisakan nama pasangannya.

Teman, sahabat, keluarga bisa meninggalkan kita suatu saat (pls noted that im not talking about DEATH).

Even anak, suatu saat nanti juga bisa meninggalkan kita kalau mereka sudah beranjak dewasa & mulai sibuk dgn hidup mereka, kemudian mereka menikah & sibuk dgn keluarga mereka.

Tinggallah kita berdua SAJA dengan spouse kita.

Nah, gimana coba kalo hubungan kita dgn pasangan ga baik & ga akur??? Mau apa kita ngabisin waktu dgn diem2an or ribut mulu?

So……………semua kembali terserah anda…...

No comments:

Post a Comment